Pada hari Rabu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun tetap stabil di 1,51%, bertahan dalam rentang sempit selama lebih dari seminggu. Kestabilan ini mengikuti keputusan yang diantisipasi dari Bank of Japan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 0,5%. Bank sentral tersebut mempertahankan pandangan positif, menunjukkan bahwa ekonomi Jepang kemungkinan akan terus tumbuh di atas potensinya, meskipun sambil mengakui beberapa kelemahan yang mulai muncul. Para pembuat kebijakan menyatakan keinginan untuk waktu tambahan guna mengevaluasi dampak dari meningkatnya risiko ekonomi global, terutama terkait dengan tarif AS yang meningkat. Para pelaku pasar kini menantikan wawasan dari pernyataan Gubernur BOJ Kazuo Ueda setelah pertemuan. Secara bersamaan, survei Tankan Reuters terbaru menunjukkan perubahan ke arah pesimisme di kalangan produsen Jepang pada bulan Maret, didorong oleh kekhawatiran atas tarif AS dan perlambatan ekonomi China. Selain itu, data terpisah menyoroti bahwa neraca perdagangan Jepang mengalami pergeseran ke surplus pada bulan Februari, sebagian besar disebabkan oleh kinerja ekspor yang kuat.