Kuala Lumpur, 24 Maret 2025 - Bank Negara Malaysia melaporkan penurunan cadangan devisa negara dari USD 118,3 miliar menjadi USD 118,0 miliar. Pembaruan terbaru ini, yang dilaporkan pada tanggal 24 Maret 2025, menunjukkan penurunan tipis sebesar USD 300 juta pada jumlah cadangan devisa Malaysia.
Penurunan ini meskipun kecil mungkin menandakan perubahan dalam aliran modal masuk dan keluar dari negara, yang memberikan dampak langsung terhadap kemampuan negara untuk menjaga stabilitas mata uang dan membiayai impor. Cadangan devisa dianggap sebagai indikator kesehatan ekonomi yang penting bagi pemerintah dan pelaku pasar, yang dapat mempengaruhi keputusan investasi dan kebijakan ekonomi selanjutnya.
Analis pasar mengamati bahwa fluktuasi dalam cadangan devisa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal, termasuk kebijakan moneter dan gejolak pasar global. Sebagai pemain ekonomi kunci di Asia Tenggara, perubahan dalam cadangan devisa Malaysia menarik perhatian para ekonom dan investor global. Namun, dengan tingkat cadangan yang masih relatif tinggi, Malaysia diharapkan tetap bisa menjaga stabilitas ekonominya dalam jangka waktu dekat.
