Lira Turki terus mengalami penurunan, mencapai titik terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan diperdagangkan di atas 37 terhadap dolar AS, di tengah meningkatnya kerusuhan politik di Turki. Situasi ini semakin memanas setelah penangkapan dan penjatuhan hukuman resmi terhadap wali kota Istanbul, Ekrem Imamoglu—seorang tokoh politik terkemuka dan lawan utama Presiden Erdogan—atas tuduhan korupsi. Peristiwa minggu lalu, termasuk pencabutan ijazah universitas Imamoglu, diperkirakan akan menghalanginya untuk menantang Erdogan dalam pemilihan mendatang. Langkah ini telah memicu demonstrasi luas dan memicu penjualan besar-besaran aset Turki. Imamoglu diharapkan menjadi calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP), oposisi utama Turki. Sebagai tanggapan untuk menstabilkan pasar keuangan, Bank Sentral Turki mengadakan pertemuan darurat dan menaikkan suku bunga pinjaman semalam utama sebesar 200 basis poin menjadi 46%. Selain itu, bank tersebut telah berinteraksi dengan lembaga keuangan terkemuka di negara itu dalam upaya untuk mengurangi dampak dari gejolak politik ini.