Dolar Australia naik melampaui $0,63 pada hari Kamis, pulih dari kerugian hari sebelumnya, seiring dengan penurunan dolar AS. Perubahan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 25% pada impor mobil. Trump juga mengonfirmasi bahwa tarif timbal balik yang akan datang akan berlanjut hingga masa jabatan keduanya. Pengumuman ini meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan pembalasan dan gangguan ekonomi yang lebih luas, yang mengakibatkan volatilitas yang meningkat dalam pasar mata uang. Sementara itu, data terbaru yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) bulanan Australia turun ke level terendah tiga bulan sebesar 2,4% pada bulan Februari, bertentangan dengan ekspektasi yang memperkirakan akan tetap tidak berubah dari 2,5% pada bulan Januari. Ke depan, Reserve Bank of Australia dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan minggu depan, dan konsensus pasar umum mengantisipasi suku bunga tetap stabil. Namun, para pedagang saat ini memperhitungkan kemungkinan dua pertiga dari pemotongan suku bunga lainnya pada bulan Mei, setelah pemotongan suku bunga pertama RBA dalam lebih dari empat tahun yang diterapkan bulan lalu.