Pada hari Kamis, indeks dolar turun ke sekitar 99,6, mundur setelah dua sesi berturut-turut mengalami kenaikan. Perubahan ini terjadi ketika investor mengevaluasi sikap Presiden Donald Trump yang berkembang mengenai tarif China. Laporan menunjukkan bahwa pemerintahan Trump mungkin mempertimbangkan untuk mengurangi tarif pada barang-barang China, tergantung pada diskusi mendatang dengan Beijing. China, pada gilirannya, telah menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam negosiasi perdagangan, asalkan Washington tidak mengeluarkan ancaman lebih lanjut. Namun, optimisme ini dibatasi oleh pernyataan dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang menekankan bahwa Trump belum mengusulkan pengurangan tarif sepihak dan bahwa negosiasi formal belum dimulai. Selain itu, Presiden Trump meyakinkan awal pekan ini bahwa dia tidak berencana untuk memberhentikan Ketua Fed Jerome Powell, meredakan kekhawatiran tentang campur tangan politik dalam kebijakan moneter AS. Dolar mengalami kelemahan yang meluas, dengan penurunan signifikan terhadap euro, pound Inggris, dan yen Jepang.