Tiongkok telah memulai seri perdana obligasi negara khusus yang dijadwalkan untuk tahun 2025 guna mengurangi tekanan ekonomi yang disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Kementerian Keuangan bertujuan untuk mengumpulkan CNY 286 miliar (sekitar S$51,6 miliar) melalui penerbitan tiga tahap yang dirancang untuk mendukung strategi fiskal yang disetujui pada bulan Maret. Berbeda dengan obligasi negara konvensional, obligasi khusus ini dialokasikan untuk penggunaan yang ditargetkan dan dikecualikan dari kontribusi terhadap ambang batas defisit fiskal Tiongkok yang substansial sebesar 4%.
Rencana penerbitan ini mencakup CNY 165 miliar dalam bentuk obligasi lima tahun yang dimaksudkan untuk memperkuat modal di bank-bank milik negara yang mengalami penurunan margin keuntungan. Selain itu, Tiongkok berencana untuk merilis CNY 50 miliar dalam bentuk obligasi 20 tahun dan CNY 71 miliar dalam bentuk obligasi 30 tahun. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengedarkan CNY 500 miliar obligasi semacam itu pada 4 Juni, diikuti oleh CNY 1,3 triliun dalam bentuk obligasi negara khusus jangka sangat panjang hingga Oktober. Strategi ini mencerminkan tekad Beijing untuk meningkatkan pengeluaran dan mendukung ambisi pertumbuhan 5% di tengah ancaman tarif AS sebesar 145% yang akan datang.
