Futures tembaga di AS baru-baru ini berada di sekitar $4,6 per ton, mempertahankan penurunan dari minggu sebelumnya dan tertinggal dibandingkan logam dasar lainnya. Faktor signifikan yang berkontribusi pada situasi ini adalah pasokan yang melimpah, yang telah membayangi ekspektasi permintaan positif akibat meredanya ketegangan perdagangan global. Kesepakatan terbaru antara AS dan China untuk menghentikan tarif masing-masing selama 90 hari telah mengurangi beberapa kekhawatiran tentang dampak perang dagang terhadap manufaktur global. Namun, produksi bijih yang kuat dari Amerika Selatan telah menyoroti masalah kelebihan pasokan yang sedang berlangsung. International Copper Study Group secara signifikan telah menggandakan perkiraannya untuk surplus tahun ini menjadi hampir 300.000 ton. Akibatnya, kekhawatiran surplus yang meningkat ini telah mendorong pedagang asing untuk menutup posisi panjang pada futures tembaga AS. Banyak posisi awalnya dibuka setelah pengumuman Presiden Trump tentang penyelidikan penerapan tarif pada impor tembaga. Secara bersamaan, ada peningkatan yang signifikan dalam persediaan tembaga AS karena logam mengalir kembali ke negara tersebut, memungkinkan pabrik untuk melindungi diri dari potensi risiko tarif. Arus masuk ini telah mengurangi kesenjangan antara futures tembaga AS dan London.