Pada hari Rabu, dolar Australia naik di atas $0,648, menandai hari kedua kenaikan karena dolar AS melemah sebagai respons terhadap angka inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Kenaikan ini semakin didukung oleh sentimen perdagangan global yang membaik setelah AS dan China sepakat untuk mengurangi tarif selama periode 90 hari, sebuah langkah yang meredakan kekhawatiran tekanan ekonomi berkepanjangan dan meningkatkan harga komoditas. Mengingat ketergantungan ekspor Australia yang signifikan pada China, terutama dalam bahan mentah, mata uang lokal tetap sangat responsif terhadap hubungan perdagangan AS-China. Di dalam negeri, data terbaru menunjukkan gambaran ekonomi yang beragam, dengan pertumbuhan upah Australia melebihi ekspektasi pada kuartal pertama, sementara persetujuan pinjaman rumah mengalami penurunan. Ke depan, Reserve Bank of Australia secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang, karena berupaya mempertahankan pertumbuhan di tengah ketidakpastian internasional.