Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris bertenor 10 tahun telah menurun menjadi 4,62%, menandai titik terendahnya sejak 9 Mei. Penurunan ini dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang lemah, yang telah meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, sehingga mengurangi imbal hasil global. Pada bulan April, pertumbuhan penjualan ritel AS mengalami perlambatan yang signifikan, dan secara tak terduga, harga produsen turun, terutama karena penurunan margin perdagangan. Hal ini menambah bukti yang semakin banyak tentang dampak ekonomi dari tarif yang diterapkan di bawah pemerintahan Presiden Trump. Sebaliknya, ekonomi Inggris menunjukkan pertumbuhan 0,7% pada kuartal pertama, ekspansi tercepat dalam setahun. Sebagai tanggapan, para pedagang telah mengurangi ekspektasi mereka untuk pelonggaran agresif oleh Bank of England. Namun, beberapa ekonom menyarankan untuk berhati-hati, menyoroti bahwa sebagian besar pertumbuhan Q1 ini disebabkan oleh lonjakan signifikan dalam output pabrik pada bulan Februari. Peningkatan ini kemungkinan merupakan hasil dari upaya untuk mempercepat ekspor ke AS sebelum tarif yang diantisipasi oleh Presiden Trump diberlakukan. Selain itu, data pasar tenaga kerja mengungkapkan peningkatan tingkat pengangguran menjadi 4,5% dan perlambatan pertumbuhan upah, yang berpotensi memberikan tekanan pada pengeluaran rumah tangga.