Futures minyak mentah WTI terus mengalami penurunan, mencapai angka $72 per barel. Perubahan ini terjadi setelah adanya indikasi bahwa Iran mungkin tidak akan membalas terhadap pengiriman minyak di Teluk Persia sebagai respons terhadap tindakan AS baru-baru ini. Laporan menunjukkan bahwa Iran meluncurkan rudal ke pangkalan Amerika di Qatar setelah AS menargetkan situs nuklir Iran selama akhir pekan. Meskipun demikian, kapal tanker minyak tetap aktif di Selat Hormuz, dan kekhawatiran pasar tentang potensi gangguan pasokan minyak telah mereda, yang menyebabkan penurunan harga yang signifikan. Wilayah ini bertanggung jawab atas transit lebih dari 20 juta barel minyak setiap hari, yang menyumbang sekitar 20% dari pasokan dunia. Sebelumnya dalam periode perdagangan, harga WTI melonjak ke $74,3, level tertinggi yang terlihat sejak Januari. Namun, lonjakan ini berbalik ketika pasar menyesuaikan kembali penilaiannya terhadap risiko langsung, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari Iran.