Futures minyak mentah WTI turun sebesar 7,2%, ditutup pada $68,50 per barel pada hari Senin. Penurunan ini terjadi setelah serangan rudal Iran terhadap pangkalan udara AS di Qatar, yang untungnya tidak mengakibatkan korban jiwa, sehingga mengurangi kekhawatiran langsung tentang eskalasi di Timur Tengah. Serangan rudal tersebut, sebagai balasan atas tindakan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, berhasil dicegat oleh pertahanan Qatar. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan dari puncak sebelumnya sebesar $74,30, yang merupakan tertinggi sejak Januari. Meskipun pasar kini mempertimbangkan kemungkinan de-eskalasi, risiko yang cukup besar tetap ada, terutama potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Selat ini sangat penting untuk sekitar 20% pengiriman minyak dunia. Meskipun parlemen Iran mendukung langkah ini, keputusan akhir berada di tangan dewan keamanan nasional. Pejabat AS, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, telah memperingatkan bahwa tindakan semacam itu akan menjadi bencana bagi ekonomi Iran dan telah meminta China, pelanggan minyak terbesar Iran, untuk turun tangan secara diplomatis.