Saham-saham di AS kembali mengalami kenaikan seiring dengan investor yang mempertimbangkan dampak tarif terhadap pendapatan perusahaan dan kebijakan moneter Federal Reserve. S&P 500, Nasdaq 100, dan Dow Jones masing-masing naik sekitar 0,5%. Risalah dari pertemuan terbaru Komite Pasar Terbuka Federal mengungkapkan bahwa komite memandang tarif yang diumumkan oleh Gedung Putih sebagai faktor inflasi bagi ekonomi AS. Persepsi ini membuat Federal Reserve menunda melanjutkan siklus pemotongan suku bunga lebih awal tahun ini. Informasi ini muncul setelah Presiden Trump memperluas tarif untuk memasukkan Filipina, Irak, dan beberapa negara lainnya pada 1 Agustus, selain mengisyaratkan tarif pada mitra dagang yang lebih besar seperti Brasil. Tindakan ini disertai dengan usulan tarif: 50% pada tembaga, bea pada semikonduktor, dan 200% pada produk farmasi setelah masa tenggang yang ditentukan. Di sektor korporasi, saham teknologi memimpin kenaikan, dengan Nvidia, Broadcom, Alphabet, dan Meta masing-masing naik sekitar 2%. Namun, Apple mengalami penurunan 1% setelah penasihat perdagangan Navarro menyarankan kemungkinan tarif yang secara khusus menargetkan perusahaan tersebut.