Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun tetap stabil di 4,35% pada hari Kamis, setelah penurunan tajam yang terjadi pada sesi sebelumnya. Stabilitas ini terjadi ketika pasar terus mengevaluasi manuver perdagangan terbaru dan potensi dampaknya terhadap inflasi dan kebijakan moneter. Presiden Trump mempercepat penerapan tarif 50% pada barang-barang tembaga yang akan berlaku mulai 1 Agustus, sebuah langkah yang dapat memberikan tekanan inflasi pada berbagai produk manufaktur. Selain itu, ia memberlakukan tarif 50% pada impor dari Brasil, meskipun Amerika Serikat mempertahankan surplus perdagangan dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin tersebut. Sebagai tanggapan, pasar obligasi bereaksi terhadap advokasi Trump untuk pengurangan 300 basis poin dalam suku bunga dana Fed, memicu spekulasi tentang kemungkinan calon Federal Reserve yang dovish di tahun mendatang dan mempengaruhi perkiraan inflasi jangka panjang. Di sisi data ekonomi, klaim awal pengangguran dilaporkan di bawah ekspektasi, menandai penurunan selama empat minggu berturut-turut, sehingga memperkuat persepsi pasar kerja yang kuat setelah angka non-farm payroll yang menggembirakan minggu lalu. Investor tetap mengantisipasi dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, meskipun pasar berjangka menunjukkan ekspektasi konsensus bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah bulan ini.