Nilai tukar real Brasil telah turun menjadi lebih dari 5,6 per USD, menyusul aksi jual besar-besaran pada aset Brasil yang dipicu oleh keputusan pemerintah AS untuk meningkatkan tarif impor Brasil sebesar 50%. Tindakan ini, yang diarahkan oleh Presiden Trump, dibenarkan oleh penyelidikan Mahkamah Agung Brasil terhadap mantan Presiden Bolsonaro, yang saat ini menghadapi tuduhan terkait upaya kudeta. Perlu dicatat, tarif ini telah dinaikkan dari tingkat sebelumnya sebesar 10%, meskipun Brasil terus mengalami surplus perdagangan dengan AS. Peningkatan tarif ini diperkirakan akan membebani arus masuk valuta asing dari Amerika Serikat, mitra dagang terbesar kedua Brasil, yang berpotensi merusak pendapatan dan investasi dalam sektor ekspor penting seperti energi, besi, baja, mesin, kedelai, komoditas lunak, dan industri dirgantara. Awal tahun ini, real Brasil telah meningkat lebih dari 12% nilainya karena pelemahan dolar dan meningkatnya daya tarik perdagangan carry, menyusul kekhawatiran atas kebijakan fiskal yang mendorong Bank Sentral Brasil untuk menaikkan suku bunga Selic menjadi 15%, menempatkannya sebagai salah satu suku bunga riil tertinggi di dunia. Bank sentral berencana untuk mempertahankan suku bunga ini karena tingkat inflasi pada bulan Juni tetap di atas target yaitu 5,35%.