Won Korea Selatan bertahan di sekitar 1.376 per dolar pada hari Senin, dengan tekanan meningkat karena investor memilih dolar AS di tengah ketegangan perdagangan global yang meningkat dan pandangan pasar yang hati-hati. Tim Global Economic & Markets Research di CBA memperingatkan bahwa tarif balasan lebih lanjut dapat mengacaukan pasar keuangan global dan keseimbangan ekonomi. Mengingat ketergantungannya pada ekspor, KRW sangat rentan, dengan ancaman tarif AS menimbulkan keraguan atas prospek perdagangan Korea Selatan. Preferensi investor untuk posisi risk-off terus menguntungkan dolar AS, karena aset safe-haven menjadi lebih menarik. Di dalam negeri, Presiden Lee Jae Myung telah menyelesaikan penunjukan Kabinetnya, menggabungkan eksekutif industri IT dan anggota partai yang berkuasa. Perombakan ini, yang mencakup para ahli dari sektor AI, komputasi awan, dan teknologi perjalanan, mencerminkan pendekatan teknokratis dan berorientasi kinerja. Meskipun penunjukan ini tidak diharapkan secara langsung mempengaruhi pasar, mereka dapat membantu menstabilkan sentimen dan menarik beberapa aliran modal. Namun demikian, ketidakpastian eksternal tetap menjadi hambatan signifikan bagi kekuatan KRW.