FX.co ★ Rubel Rusia Bertahan di Level Tertinggi dalam 2 Tahun

Pada bulan Juli, rubel Rusia mencapai 78 per USD, menandai titik terkuatnya dalam dua tahun. Kekuatan ini sebagian besar disebabkan oleh kontrol modal ketat yang diberlakukan oleh Kremlin dan kebijakan moneter yang tegas. Pemerintah Rusia memperpanjang langkah-langkah yang memaksa perusahaan untuk mengonversi pendapatan mata uang asing mereka ke dalam rubel, sehingga secara artifisial meningkatkan permintaan untuk mata uang nasional. Di bawah arahan baru, perusahaan diwajibkan untuk menjual 40% dari hasil pertukaran mata uang asing mereka hingga April 2026, meskipun laporan Kremlin menunjukkan bahwa perusahaan sebenarnya menjual 70% dari pendapatan mereka. Sementara itu, ekonomi Rusia yang melambat dan sanksi Barat terus menghambat bisnis domestik untuk mengimpor barang dan jasa, yang pada gilirannya menekan permintaan lokal untuk mata uang keras. Di sisi kebijakan moneter, Bank Sentral Rusia (CBR) menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin menjadi 20% pada pertemuan terakhirnya. Namun, biaya pinjaman tetap mendekati rekor tertinggi, situasi yang bertahan sejak kuartal terakhir 2024. Pada akhirnya, pasar tampaknya mengabaikan ancaman Presiden AS Trump untuk memberlakukan tarif pada negara-negara yang membeli minyak Rusia kecuali Presiden Putin setuju untuk gencatan senjata di Ukraina pada pertengahan September.