Pada bulan Juni 2025, Selandia Baru mencatat surplus perdagangan sebesar NZD 142 juta, penurunan signifikan dari surplus NZD 585 juta yang dilaporkan pada Juni tahun sebelumnya. Ekspor mengalami peningkatan sebesar 10% dari tahun ke tahun, mencapai NZD 6,6 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan untuk komoditas utama, termasuk kenaikan 22% pada susu bubuk, mentega, dan keju, peningkatan 25% pada produk buah dan kayu, serta lonjakan mencolok sebesar 169% pada minyak mentah. Sebaliknya, impor melonjak sebesar 19%, dengan total mencapai NZD 6,5 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh lonjakan 101% pada produk minyak bumi dan produk terkait, kenaikan 13% pada kendaraan dan suku cadang, serta pertumbuhan 14% pada mesin listrik. Ekspansi ekspor terjadi secara luas, dengan pengiriman ke China meningkat sebesar 11%, ke Australia sebesar 16%, dan ke Uni Eropa sebesar 38%. Di sisi impor, pembelian dari mitra dagang utama juga meningkat, dengan kenaikan dari China sebesar 9,1%, Uni Eropa sebesar 0,8%, Australia sebesar 6,8%, Amerika Serikat sebesar 21%, dan Korea Selatan sebesar 40%. Tren ini menegaskan permintaan yang kuat di pasar internasional utama.