Pada hari Selasa, indeks acuan KOSPI mengalami penurunan sebesar 0,2%, menetap di sekitar 3.203 dan menghapus kenaikan yang terlihat pada sesi sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh kehati-hatian investor seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi produsen yang meningkat. Secara spesifik, indeks harga produsen Korea Selatan naik sebesar 0,5% dari tahun ke tahun pada bulan Juni, menghentikan tren perlambatan selama empat bulan. Perkembangan ini memicu kekhawatiran tentang biaya input yang tinggi yang berpotensi mempengaruhi margin keuntungan perusahaan, terutama bagi eksportir dan produsen yang memainkan peran signifikan dalam indeks tersebut.
Secara paralel, negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat telah mencapai titik kritis. Menteri Keuangan Koo Yun-cheol dan Menteri Perdagangan Yeo Han-koo dijadwalkan untuk bertemu dengan rekan-rekan mereka dari AS dalam pertemuan "2+2" yang akan diadakan pada hari Jumat ini, menyoroti fokus penting pada diskusi tarif. Setelah pertemuan mengenai isu-isu ekonomi yang mendesak, Koo menekankan bahwa "kementerian terkait telah bergabung untuk merancang strategi yang kohesif dan praktis yang bertujuan melindungi kepentingan nasional."
Di sisi korporasi, penurunan signifikan tercatat pada perusahaan seperti SK Hynix, yang turun sebesar 1,5%, Hanwha Aerospace, turun sebesar 0,2%, Doosan Enerbility, yang anjlok sebesar 4,1%, dan KB Financial Group, yang turun sebesar 0,4%.