Pada hari Selasa, Indeks S&P/NZX 50 mengalami penurunan sebesar 1%, ditutup pada angka 12.834. Penurunan ini menandai kemunduran dari puncak yang belum terlihat dalam lima bulan, dipengaruhi oleh kerugian yang meluas di berbagai sektor di tengah ketidakpastian perdagangan global yang sedang berlangsung. Perhatian investor tetap tertuju pada negosiasi perdagangan setelah pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang menekankan bahwa pemerintah lebih mementingkan kualitas perjanjian perdagangan daripada memenuhi tenggat waktu. Hal ini terjadi ketika Presiden Trump menghadapi keputusan apakah akan memperpanjang tenggat waktu untuk negara-negara yang menunjukkan kemajuan dalam negosiasi. Di dalam negeri, sentimen ekonomi Selandia Baru tertekan oleh angka perdagangan yang mengecewakan, karena surplus perdagangan negara tersebut menyusut ke level terendah dalam lima bulan pada bulan Juni. Penyusutan ini disebabkan oleh lonjakan impor sebesar 19%, yang melampaui kenaikan ekspor sebesar 10%. Kerugian signifikan terlihat di beberapa perusahaan: Gentrack Group turun 4,4%, Serko menurun 3,2%, Bandara Internasional Auckland turun 2,6%, Ryman Healthcare merosot 2,3%, dan Chorus turun 2,1%. Sektor keuangan, yang merupakan komponen utama dari indeks, juga mengalami penurunan, termasuk Precinct Properties yang turun 2,8%, ANZ Group menurun 1,6%, dan Westpac turun 1,4%. Selain itu, sektor barang tahan lama konsumen dan layanan distribusi mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,8% dan 2,2%.