Futures minyak sawit Malaysia mengalami peningkatan kecil, mencapai sekitar MYR 4,250 per ton. Pemulihan kecil ini mengikuti penurunan signifikan sebesar 2,0% pada sesi sebelumnya, didorong oleh harga olein sawit Dalian yang lebih kuat yang meningkatkan sentimen pasar. Malaysian Palm Oil Council memperkirakan harga yang kuat sepanjang Agustus, didukung oleh permintaan perayaan dari India—konsumen minyak sawit terbesar di dunia—dan harga minyak kedelai AS yang tinggi. Tren positif ini diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal ketiga, didorong oleh kegiatan restocking menjelang festival Diwali di India pada pertengahan Oktober, dengan proyeksi impor sekitar 2,9 juta ton untuk periode ini. Selain itu, Malaysia menyesuaikan harga referensi Agustus, meningkatkan bea ekspor menjadi 9% dari sebelumnya 8,5% pada Juli. Namun, kenaikan ini dibatasi oleh penguatan ringgit dan penurunan harga minyak mentah di tengah kekhawatiran permintaan global. Lebih lanjut, tantangan ekspor terus berlanjut, dengan surveyor kargo memprediksi penurunan 3,5% hingga 7,3% dalam pengiriman minyak sawit dari 1–20 Juli dibandingkan bulan sebelumnya.