Tiongkok telah mengungkapkan rancangan amandemen undang-undang harga pada hari Kamis, yang dirancang untuk mengurangi persaingan berlebihan dan mencegah perang harga mengingat tekanan deflasi saat ini. Proposal ini menargetkan praktik seperti menjual produk di bawah biaya untuk mengusir pesaing dari pasar atau mendominasi pasar, dengan pengecualian untuk diskon yang dapat dibenarkan yang melibatkan persediaan musiman atau surplus. Selain itu, rancangan ini bertujuan untuk melarang strategi penetapan harga yang tidak tepat yang memanfaatkan data, algoritma, atau teknologi. Dikeluarkan oleh National Development and Reform Commission (NDRC), revisi ini merupakan respons terhadap transformasi dalam ekonomi Tiongkok sejak undang-undang asli diberlakukan pada tahun 1998, seiring dengan berkembangnya model bisnis baru dan meningkatnya persaingan biaya rendah. Pihak berwenang bermaksud untuk meningkatkan regulasi terhadap kolusi harga, penipuan harga, dan praktik diskriminatif, serta menangani persaingan gaya "involusi". Rancangan ini memperkenalkan konsekuensi yang lebih ketat, termasuk denda yang lebih tinggi untuk pelanggaran terkait harga. Publik diundang untuk mengirimkan komentar hingga 23 Agustus.