Futures minyak mentah WTI melonjak lebih dari 1% pada hari Selasa, mencapai $64 per barel, didorong oleh kekhawatiran pasokan yang meningkat di Rusia. Situasi yang sedang berlangsung ini semakin intensif semalam ketika Ukraina melanjutkan serangan terarahnya pada infrastruktur energi Rusia, terutama pada kilang, termasuk pusat ekspor Primorsk. Menurut Goldman Sachs, serangan ini telah mengganggu sekitar 300.000 barel per hari kapasitas penyulingan Rusia sepanjang Agustus dan awal September. Selain itu, Reuters menyoroti bahwa operator pipa sekarang membatasi opsi penyimpanan untuk produsen, memperburuk kemacetan rantai pasokan yang sudah ada. Sebagai tanggapan, Uni Eropa sedang mempertimbangkan sanksi tambahan, yang berpotensi menargetkan perusahaan di India dan China yang terlibat dalam memfasilitasi perdagangan minyak Moskow. Dari perspektif ekonomi yang lebih luas, fokus pasar tertuju pada pertemuan Federal Reserve AS yang akan datang minggu ini, di mana pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin diantisipasi. Langkah semacam itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan energi.