Indeks KOSPI mengalami penurunan sebesar 1,1%, menetap di sekitar 3.410 pada hari Rabu. Penurunan ini mengikuti rekor tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya dan mencerminkan kerugian yang terlihat di Wall Street semalam. Sentimen investor menjadi lebih berhati-hati menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve yang akan datang. Di AS, indeks S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones semuanya mengalami penurunan selama perdagangan yang bergejolak saat Federal Reserve memulai pertemuan dua harinya. Pasar sebagian besar memprediksi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk mengatasi pasar tenaga kerja yang melemah. Namun, angka penjualan ritel di AS untuk bulan Agustus yang lebih kuat dari perkiraan telah memicu kekhawatiran bahwa Ketua Jerome Powell mungkin mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, yang pada gilirannya, mengurangi selera risiko global dan berdampak negatif pada pasar Asia. Di Korea Selatan, penurunan KOSPI semakin diperburuk oleh aksi ambil untung setelah sesi berturut-turut mencapai level rekor. Terutama, kerugian signifikan terlihat pada saham teknologi besar, dengan Samsung Electronics turun 2% dan SK Hynix turun 3,5%. Perusahaan besar lainnya, termasuk Hanwha Aerospace (-0,8%) dan Doosan Enerbility (-3,2%), juga mengalami penurunan. Selain itu, ada pergeseran di pasar lokal karena investor asing menjadi penjual bersih.