Pada bulan Juli 2025, Filipina mengalami penurunan investasi langsung asing (FDI) bersih sebesar 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total USD 1,3 miliar. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan yang signifikan sebesar 39,4% pada instrumen utang. Namun, penurunan ini agak diimbangi oleh kenaikan yang signifikan dalam arus masuk bersih modal ekuitas, yang melonjak sebesar 240,6%, bersama dengan peningkatan moderat sebesar 14,3% dalam reinvestasi laba. Mayoritas modal ekuitas selama periode ini bersumber dari Jepang (60%), diikuti oleh Amerika Serikat (15%) dan Singapura (5%). Investasi ini sebagian besar menargetkan sektor-sektor seperti perdagangan grosir dan eceran (73%), manufaktur (12%), dan real estat (8%). Selama tujuh bulan pertama tahun 2025, FDI bersih mencapai USD 4,7 miliar, menandai penurunan tajam sebesar 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.