Tingkat inflasi Rwanda terus menurun untuk bulan ketiga berturut-turut, mencapai titik terendah dalam enam bulan sebesar 6,2% pada September 2025, turun dari 6,4% pada Agustus. Penurunan ini terutama didorong oleh turunnya harga di sektor makanan dan minuman non-alkohol, yang mengalami perlambatan (4% dari 5% pada Agustus), serta pakaian dan alas kaki, yang juga mengalami penurunan (5,4% dari 6,2%). Sebaliknya, biaya perawatan kesehatan meningkat secara signifikan, didorong oleh nilai tukar yang tidak menguntungkan karena sebagian besar produk medis diimpor dan memerlukan pembelian mata uang asing, terutama dalam dolar. Indeks perawatan kesehatan melonjak menjadi 62,5%, naik dari 62%. Kenaikan harga yang signifikan juga terlihat di sektor restoran dan hotel (17,1% dibandingkan 16,8%), pendidikan (naik menjadi 10,6% dari 5,5%), komunikasi (tetap stabil di 17,6%), minuman beralkohol (meningkat menjadi 12,3% dari 11,5%), transportasi (naik menjadi 6,8% dari 5,5%), serta perumahan dan utilitas (yang naik menjadi 2,7% dari 1,9%). Dalam perbandingan bulan ke bulan, Indeks Harga Konsumen (CPI) mengalami kenaikan sebesar 1,3% pada September, setelah peningkatan 0,7% pada Agustus.