Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utamanya di angka 4% selama pertemuan bulan November, saat para pejabat menavigasi antara penurunan inflasi dan tanda-tanda awal perlambatan ekonomi. Pada bulan September, pertumbuhan harga konsumen melambat menjadi 3,8%, yang meskipun masih hampir dua kali lipat dari target 2%, terus menunjukkan tren penurunan. Sementara itu, data upah dan ketenagakerjaan menunjukkan pasar tenaga kerja yang melemah. Faktor-faktor ini telah meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga di bulan-bulan mendatang. Para investor juga sedang menilai potensi dampak dari pengetatan fiskal yang akan datang. Kanselir Rachel Reeves diharapkan mengusulkan kenaikan pajak dan pembatasan pengeluaran dalam anggaran 26 Novembernya untuk mengatasi biaya pinjaman yang tinggi. Pidato pra-anggarannya baru-baru ini menyoroti pentingnya disiplin fiskal dan menstabilkan keuangan publik. Di tengah ketidakpastian menjelang Anggaran Musim Gugur, dan saat para pembuat kebijakan mencari bukti yang lebih pasti tentang penurunan tekanan harga yang berkelanjutan, kemungkinan besar Bank of England akan mengadopsi pendekatan "tunggu dan lihat" yang bijaksana sebelum mempertimbangkan pelonggaran moneter potensial.