Indeks dolar turun ke 99,1 pada hari Jumat, menandai titik terendahnya bulan ini, setelah memperpanjang penurunan 0,3% yang diamati pada sesi perdagangan sebelumnya. Investor telah mengevaluasi kembali prospek ekonomi AS di tengah antisipasi jadwal terbaru dari rilis data ekonomi yang tertunda. Sementara beberapa laporan ini mungkin akan segera dirilis, yang lain bisa tetap tidak dipublikasikan. Sementara itu, pelaku pasar telah menyesuaikan kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember menjadi di bawah 50%, turun dari hampir 65% pada awal minggu. Revisi ini mengikuti pernyataan dari berbagai pejabat yang menyatakan keraguan atas perlunya pengurangan suku bunga ketiga berturut-turut, menyoroti kekuatan ekonomi dan ketidakpastian yang terus-menerus seputar inflasi. Selain itu, preferensi terhadap mata uang safe-haven tradisional seperti yen Jepang dan franc Swiss muncul, didorong oleh sentimen menghindari risiko. Sebaliknya, dolar AS menguat terhadap pound Inggris, karena kekhawatiran atas posisi fiskal Inggris memberikan tekanan pada sterling. Selama minggu ini, dolar mencatat penurunan 0,4%.