Futures kakao terus mengalami penurunan, mencapai sekitar $5,200 per ton—menandai titik terendah sejak Januari 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh perkiraan peningkatan produksi di Afrika Barat. Menurut laporan dari petani kakao di Pantai Gading, pohon kakao tumbuh subur, dan kondisi cuaca kering baru-baru ini memfasilitasi pengeringan biji kakao yang telah dipanen, yang merupakan pertanda baik untuk musim Oktober hingga Maret. Sementara itu, para pedagang telah mengamati peningkatan kedatangan kakao dari produsen utama, Pantai Gading, setelah awal musim yang lambat. Selain itu, antisipasi kemungkinan pengurangan tarif memberikan tekanan ke bawah pada harga kakao. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengindikasikan bahwa pemerintahan Trump siap untuk mengumumkan paket komprehensif pemotongan tarif pertanian dalam waktu dekat.