Imbal hasil obligasi pemerintah Australia bertenor 10 tahun tetap stabil di sekitar 4,46%, mempertahankan puncak enam bulan setelah sinyal dari Reserve Bank of Australia (RBA) yang menunjukkan pendekatan kebijakan moneter yang hati-hati. Menurut risalah RBA, para pembuat kebijakan menyarankan bahwa potensi pemotongan suku bunga hanya akan dipertimbangkan jika pasar tenaga kerja menunjukkan pelemahan yang signifikan. Meskipun suku bunga saat ini digambarkan sebagai "sedikit restriktif," sikap ini mungkin segera berubah, sehingga membatasi ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut. Risalah tersebut menyoroti bahwa sebagian dari kenaikan inflasi baru-baru ini dianggap sementara, namun ada peringatan bahwa kapasitas cadangan yang berkurang dapat mendorong tekanan inflasi yang lebih bertahan lama, mendorong inflasi inti ke ujung atas dari rentang target mereka. Selain itu, risalah tersebut menekankan ketatnya pasar tenaga kerja yang berkelanjutan, dengan tingkat pengangguran diperkirakan tetap stabil, sejalan dengan data ketenagakerjaan yang kuat dari bulan Oktober. Dewan menekankan bahwa pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin yang diterapkan sejak Februari belum merangsang pertumbuhan, dengan dampak yang lebih signifikan diharapkan pada akhir tahun 2025. Ekspektasi pasar saat ini tidak memperkirakan adanya pemotongan suku bunga yang terjadi pada tahun 2026.