Pada bulan Oktober 2025, Malaysia mencatat penurunan neraca perdagangan yang signifikan. Menurut data terbaru yang diperbarui pada 19 November 2025, surplus neraca perdagangan Malaysia tercatat sebesar 19.00 miliar ringgit, turun dari angka sebelumnya sebesar 19.90 miliar ringgit yang terjadi pada bulan September 2025.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa nilai ekspor Malaysia tidak mampu mempertahankan pertumbuhan yang dialami pada bulan sebelumnya. Faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan ini antara lain bisa disebabkan oleh fluktuasi permintaan global ataupun kondisi ekonomi regional yang tidak stabil.
Dengan perubahan ini, para ekonom dan analis diharapkan untuk mengevaluasi kembali strategi perdagangan dan kebijakan ekonomi agar Malaysia dapat mempertahankan stabilitas neraca perdagangannya di bulan-bulan berikutnya. Penurunan indikator ini juga dapat mempengaruhi sektor-sektor terkait, sehingga pengawasan dan respons yang tepat dari pemerintah dan pihak terkait menjadi semakin penting.