Futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 2% menjadi $59,3 per barel pada hari Rabu, setelah laporan tentang upaya Amerika Serikat untuk menengahi penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina. Seorang perwakilan Ukraina menyebutkan bahwa Kyiv telah menerima "sinyal" proposal dari AS untuk menyelesaikan konflik tersebut, memicu optimisme untuk kebangkitan pembicaraan diplomatik. Di sisi lain, Rusia mengumumkan bahwa sanksi yang dikenakan pada perusahaan minyak utamanya, Rosneft dan Lukoil, tidak mempengaruhi tingkat produksi mereka.
Dari perspektif pasokan, data dari Energy Information Administration mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS menurun lebih signifikan dari yang diperkirakan, dengan penurunan sebesar 3,4 juta barel, sehingga total stok turun menjadi 424,2 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 14 November. Selama periode yang sama, persediaan bensin dan distilat mengalami peningkatan. Stok minyak mentah di titik pengiriman Cushing, Oklahoma, juga mengalami penurunan sebesar 698.000 barel.
Sehari sebelumnya, American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan 4,4 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS, menandai puncak lima bulan. Selain itu, ketegangan geopolitik meningkat, ditandai dengan penyitaan sementara kapal tanker oleh Iran di dekat Selat Hormuz dan penguatan kehadiran militer AS di sekitar Venezuela.