Futures bensin yang dijadwalkan untuk pengiriman di New York Harbor mengalami penurunan menjadi $1,95 per galon, mundur dari puncak enam minggu sebesar $2,01 yang diamati pada 11 November. Perubahan ini terjadi karena masalah kelebihan pasokan komoditas minyak bumi kembali menjadi perhatian utama di kalangan investor. Menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA), stok bensin di Amerika Serikat meningkat sebesar 2,4 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 14 November. Perkembangan ini tidak terduga, karena analis pasar sebelumnya memperkirakan sedikit penurunan pasokan, yang akan mengakhiri tren penarikan selama enam minggu. Lebih lanjut mempengaruhi pasar, sinyal terbaru dari pemerintah AS menunjukkan dukungan untuk upaya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, menimbulkan ketidakpastian atas sanksi yang berlanjut terhadap perusahaan minyak dan penyuling utama Rusia, yang telah membatasi pasokan ke pasar Asia yang signifikan. Selain itu, Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan bahwa pasar minyak akan tetap dalam keadaan kelebihan pasokan pada tahun mendatang, meskipun permintaan puncak minyak mungkin belum tercapai. Pandangan ini sejalan dengan sinyal peningkatan produksi dari OPEC+ karena rencana ekspansi output mereka, bersama dengan kontribusi dari negara-negara non-OPEC seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil.