Futures minyak mentah WTI melayang di sekitar $59,5 per barel pada hari Kamis, mempertahankan sebagian besar penurunan hari sebelumnya. Stabilitas ini terjadi ketika investor menyeimbangkan ketegangan geopolitik yang berkurang dengan kemungkinan dampak dari sanksi terkait Rusia. Upaya diplomasi yang meningkat ditandai dengan Washington yang mendesak Presiden Zelenskiy untuk menerima proposal perdamaian yang dirancang oleh Amerika Serikat, meningkatkan prospek ekspor minyak Rusia yang lebih besar dan dengan demikian memperkuat kekhawatiran tentang kelebihan pasokan. Sementara itu, pasar tetap memperhatikan dampak yang akan datang dari sanksi AS terhadap perusahaan minyak Rusia terkemuka, Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, yang dijadwalkan untuk diterapkan pada hari Jumat. Sanksi ini telah menyebabkan gangguan signifikan dalam rute perdagangan, terutama mempengaruhi pasar India. Meskipun menghadapi tantangan ini, seorang pejabat Rusia menyatakan bahwa produksi tetap tidak terpengaruh oleh sanksi, dan Rusia mengantisipasi akan mencapai target produksinya pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Dalam data ekonomi, sebuah laporan pemerintah menyajikan hasil yang beragam: sementara persediaan minyak mentah menurun lebih dari yang diperkirakan, stok bensin dan distilat meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan.