Indeks FTSE 100 turun sebesar 0,6% mencapai titik terendah dalam satu bulan dan berada di jalur penurunan mingguan sebesar 2,5%, menandai penurunan paling signifikan sejak April. Tren penurunan ini terjadi karena kekhawatiran tentang potensi gelembung pasar yang didorong oleh AI mempengaruhi saham Inggris dan Eropa. Dalam konteks pasar ini, sektor siklikal dan sensitif risiko mengalami penurunan yang signifikan: Rolls-Royce dan Babcock masing-masing turun sekitar 3–3,5%, BAE Systems turun 1,6%, sementara BP dan Shell masing-masing turun 1,4% dan 1,1%. Selain itu, perusahaan pertambangan utama melaporkan kerugian berkisar antara 1,2% hingga 4%. Sektor perbankan juga terkena dampak serupa, dengan saham seperti Standard Chartered, Barclays, Lloyds, dan HSBC turun antara 1,1% dan 2,3%. Bank-bank Inggris menjadi salah satu kontributor utama tren penurunan pasar minggu ini, dan saham energi tertekan oleh harga minyak mentah Brent yang lebih lemah. Babcock melaporkan pendapatan semester pertama yang sesuai dengan perkiraan dan mempertahankan prospeknya, dengan target margin 8% pada tahun 2026 dan melebihi 9% dalam jangka panjang, didukung oleh permintaan yang kuat di sektor pertahanan dan nuklir. Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, FTSE sedikit lebih baik dibandingkan dengan pasar kontinental, didukung oleh kinerja kuat dalam saham defensif. Perusahaan seperti Unilever dan RELX meningkat sekitar 1%, sementara Diageo naik 1,5%, karena investor tertarik pada pendapatan yang andal.