Pada 4 Desember 2025, Turki mengumumkan bahwa cadangan devisa bruto negara tersebut mengalami penurunan, dari posisi sebelumnya sebesar 76,24 miliar USD menjadi 75,61 miliar USD. Penurunan ini mungkin menjadi indikator bahwa pemulihan ekonomi di negara tersebut berjalan lebih lamban dari yang diharapkan.
Perubahan dalam cadangan devisa ini berdampak pada stabilitas ekonomi dan kekuatan lira Turki, mata uang negara tersebut. Pengurangan cadangan ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk intervensi pasar untuk mendukung mata uang lokal atau memenuhi kewajiban utang luar negeri yang meningkat.
Keadaan ini mengarahkan perhatian publik dan investor pada kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah Turki dalam beberapa bulan mendatang. Untuk menjaga stabilitas ekonomi, Turki tampaknya perlu menyeimbangkan antara menjaga cadangannya dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Langkah selanjutnya dari otoritas moneter akan diamati dengan cermat oleh pasar internasional, mengingat pentingnya ekonomi Turki dalam konteks regional dan global.