Futures tembaga di Amerika Serikat melonjak hingga sekitar $5,4 per pon pada hari Jumat, menandai titik tertinggi mereka dalam lebih dari empat bulan. Kenaikan ini disebabkan oleh gangguan pasokan yang terus berlanjut dan penarikan signifikan logam dari gudang LME awal pekan ini, yang memicu spekulasi tentang kemungkinan kekurangan pasokan. Kekhawatiran meningkat mengenai kemungkinan tarif AS pada tembaga olahan yang akan diberlakukan tahun depan. Selain itu, Ivanhoe Mines baru-baru ini mengurangi perkiraan produksi untuk proyek Kamoa-Kakula di Republik Demokratik Kongo, sementara Glencore juga merevisi target produksinya untuk tahun 2026 ke bawah. Sebaliknya, Rio Tinto telah meningkatkan perkiraan produksi tahun 2025 karena kemajuan pesat di tambang Oyu Tolgoi di Mongolia. Harga tembaga semakin mendapat dukungan dari antisipasi bahwa Federal Reserve AS akan menerapkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, dengan harapan akan ada 2-3 pemotongan tambahan di tahun mendatang.