Pada Oktober 2025, upah nominal di Jepang mengalami peningkatan sebesar 2,6% dari tahun ke tahun, menandai kenaikan paling signifikan dalam tiga bulan dan melampaui perkiraan pasar sebesar 2,2%. Meskipun demikian, pertumbuhan upah tetap tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan harga selama sepuluh bulan berturut-turut, karena inflasi melampaui kenaikan gaji. Upah riil, yang merupakan ukuran penting dari daya beli rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya akibat kenaikan biaya hidup sebesar 3,4%, sehingga mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan pekerja. Terdapat kenaikan yang moderat pada gaji pokok dan pembayaran lembur, sementara bonus khusus melonjak sebesar 6,7%. Namun, bonus semacam itu biasanya bersifat musiman dan mungkin tidak memberikan peningkatan pendapatan yang konsisten. Situasi ini meningkatkan tekanan pada Bank of Japan menjelang pertemuan kebijakan Desember, dengan spekulasi yang berkembang bahwa para pembuat kebijakan mungkin mempertimbangkan kenaikan suku bunga tambahan.