Pada bulan November 2025, ekspor Filipina mengalami peningkatan tahunan yang signifikan sebesar 21,3%, mencapai USD 6,9 miliar. Ini merupakan percepatan dari pertumbuhan 20,3% yang telah direvisi pada bulan sebelumnya, menandai ekspansi tahunan terkuat sejak bulan Juni. Lonjakan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan produk elektronik yang luar biasa, termasuk semikonduktor yang melonjak sebesar 69,3%, peralatan pemrosesan data elektronik yang naik sebesar 24,3%, dan peralatan telekomunikasi yang meningkat sebesar 2,5%. Selain itu, terdapat peningkatan yang signifikan dalam ekspor emas, yang naik sebesar 50,7%, dan pisang, yang meningkat sebesar 38,8%. Namun, penurunan tercatat dalam ekspor barang manufaktur lainnya, turun sebesar 16,9%, produk mineral lainnya, turun sebesar 41%, dan bahan kimia, turun sebesar 24,3%. Hong Kong muncul sebagai tujuan ekspor terbesar, menyumbang 16,9% dari total, sedikit di depan AS dengan 16,8%, meskipun ada tarif 19% pada barang Filipina yang diberlakukan pada akhir Agustus. Ekspor juga tumbuh ke pasar seperti Jepang, yang mengalami peningkatan sebesar 12,6%, Tiongkok sebesar 10,1%, dan Belanda sebesar 4,9%. Selama periode Januari hingga November, Filipina melihat total ekspornya naik dari USD 67,6 miliar menjadi USD 77,4 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.