Imbal hasil obligasi pemerintah Afrika Selatan bertenor 10 tahun telah menurun menjadi sekitar 8,30%, menandai titik terendah sejak Januari 2020. Penurunan ini disebabkan oleh perdagangan liburan yang lesu di pasar global dan investasi asing yang kuat ke dalam ekonomi negara tersebut. Tahun ini, aset Afrika Selatan menunjukkan kinerja yang kuat, didorong oleh fundamental ekonomi yang solid dan imbal hasil yang menarik yang telah meningkatkan kepercayaan bisnis. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk manajemen fiskal yang lebih kuat, inflasi yang berkurang, pemotongan suku bunga repo, apresiasi rand, dan peningkatan investasi infrastruktur. Perbaikan ini telah mengurangi dampak tekanan global negatif, seperti tarif agresif dari AS. Selain itu, Presiden Cyril Ramaphosa berhasil menjaga kohesi dalam pemerintahan koalisinya sambil menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Ke depan, pemotongan suku bunga yang diantisipasi di Afrika Selatan dan Amerika Serikat diharapkan dapat semakin memperkuat kondisi pasar.