FX.co ★ 12 negara dengan jumlah pekerja jarak jauh terbesar
12 negara dengan jumlah pekerja jarak jauh terbesar
Selama pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang beralih ke bekerja dari rumah.
Untuk sebagian perusahaan, bekerja jarak jauh adalah keuntungan tersendiri karena membantu mereka unggul dibanding para pesaingnya dan menjadi lebih menarik sebagai seorang pengusaha.
AS menjadi pionir dalam area ini pada tahun 1970an. Pada saat itu, sebagian perusahaan menawarkan pekerja tetap mereka untuk bekerja paruh waktu atau purna waktu secara jarak jauh. Berkat koneksi Internet broadband, bekerja jarak jauh menguasai dunia.
Luxembourg
Lebih dari 600.000 orang tinggal di Luxembourg, salah satu negara terkaya di Eropa dengan kualitas hidup tertinggi. Berkat kondisi yang menyenangkan dan zona lepas pantai, terdapat sekitar 1.000 dana investasi dan lebih dari 200 bank di ibu kota negara ini. Selain itu, banyak organisasi UE juga berada di ibu kota.
Menurut studi, 53,4% pekerja negara ini dapat menjalankan instruksi dari atasan mereka dari rumah.
Swiss
Swiss adalah salah satu negara paling maju di dunia dengan populasi lebih dari 8,5 juta penduduk. Yang menarik, 44,9% pekerja Swiss melakukan pekerjaan mereka dari jauh.
Selama pandemi COVID-19, lebih dari separuh perusahaan Swiss dengan jumlah pekerja di atas 250 orang menetapkan sebagian pekerja mereka untuk bekerja dari jauh. Pada waktu yang sama, perusahaan dengan jumlah pekerja di bawah 50 orang menetapkan 24% dari pekerja mereka untuk bekerja dari jauh.
Swedia
Swedia memiliki ekonomi bersaing yang beragam. Populasi negara ini melebihi 10 juta penduduk. Saat ini, 44,2% pegawai di negara ini bekerja dari rumah.
Meskipun angkanya tinggi, pada awal pandemi, pemerintah Swedia memutuskan untuk tidak memberlakukan pembatasan aktivitas pada warganya. Selain itu, otoritas negara ini tidak menutup aktivitas perusahaan dan menetapkan bekerja jarak jauh yang tersebar untuk warganya.
Norwegia
Norwegia adalah produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Utara. Selain itu, sejumlah sektor seperti keinsinyuran, pemrosesan ikan, dan industri kimia juga berkembang maju di negara ini.
Sekitar 41,7% warga dari 5,3 juta penduduk Norwegia dapat memenuhi tugas mereka dari rumah. Perubahan gaya bekerja menjadi bekerja jarak jauh telah menjadi salah satu langkah yang efektif yang ditujukan untuk menangkal infeksi virus corona di negara ini dan menjamin keselamatan seluruh pekerjanya.
Islandia
Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa pekerjaan utama penduduk Islandia adalah nelayan. Namun, sektor ekonomi utama negara ini, seperti tenaga air, pembangunan pabrik, perbankan, IT dan bioteknologi telah berkembang sejak awal abad 19.
Di antara industri ini, perbankan, IT dan bioteknologi memiliki jumlah pekerja jarak jauh terbesar. Mereka termasuk warga lokal (sekitar 357.000 orang) dan warga asing. Menurut para analis, mereka mencakup 41,6% dari jumlah total pegawai.
Amerika Serikat
Di antara keistimewaan yang mencolok dari Amerika Serikat adalah dominasinya dalam sektor jasa dan ekonomi pengetahuan. Selain itu, AS memiliki sektor manufaktur terbesar ke dua di dunia.
Menurut studi, 41,6% warga Amerika dari 333,8 juta penduduk bekerja dari rumah. Penyebaran virus corona yang merajalela meningkatkan jumlah pekerja jarak jauh, namun lebih banyak yang menjadi pengangguran.
Belanda
Belanda memiliki ekonomi pasca industri yang sangat maju. Industri ekonomi negara ini termasuk petrokimia, keinsinyuran, dan elektronik.
Lebih dari 17 juta penduduk tinggal di Belanda dengan 41,5% pekerja melakukan pekerjaan mereka dari rumah. Belanda, seperti banyak negara lainnya, kemungkinan akan menghadapi realita pasca pandemi yang baru dimana langkah pembatasan tertentu dan tren bekerja saat ini akan tetap dipertahankan.
Denmark
Spesialis berkualitas tinggi, khususnya dalam industri IT sangat diminati di Denmark.
Denmark dipandang sebagai negara industri-agraris paling maju dengan penduduk mencapai 5,8 juta orang. Sekitar 41,4% pekerja Denmark dapat bekerja dari jauh.
Namun, virus corona telah menunjukkan dampak terburuknya pada negara yang sejahtera ini dengan membuat banyak warganya menjadi pengangguran. Berkat penyaringan terhadap seluruh penduduk pada level nasional, situasi sedikit membaik.
Irlandia
Di Irlandia, terdapat kantor pusat dari banyak perusahaan besar internasional, yang menarik investor asing dalam sejumlah sektor seperti IT, farmasi, telekomunikasi dan kesehatan.
38,7% warga dari hampir 5 juta warga Irlandia dapat memenuhi kewajiban pekerjaan mereka dari rumah. Selain itu, pekerja jarak jauh dapat menerima pemotongan pajak atau kompensasi untuk tagihan bulanan, seperti listrik, pemanas, dan bahkan biaya telekomunikasi.
Jerman
Jerman memiliki penduduk lebih dari 38 juta orang. Selama krisis corona, jumlah pegawai dalam firma dan perusahaan lokal yang beralih ke bekerja jarak jauh naik menjadi 25% dari 18%, sementara jumlah total bekerja dari rumah sebesar 36,7%.
Pada musim gugur 2020, Bundestag akan membahas undang-undang yang akan memungkinkan karyawan memilih dengan bebas apakah akan mereka ingin bekerja di kantor atau dari rumah. Bagaimanapun, pekerja wajib melakukan pekerjaan mereka berdasarkan peraturan perusahaan.
Austria
Ekonomi kuat dari negara Eropa berpenduduk 9 juta orang ini memungkinkan 36,7% warganya bekerja dari rumah.
Pada masa krisis keuangan sehubungan dengan pandemi COVID-19, pekerja Austria memiliki kesempatan bukan hanya untuk hidup dalam negara Eropa yang stabil, namun juga menerima gaji yang layak. Di Austria, setiap karyawan berhak menerima paket bantuan sosial. Jika menganggur, bahkan warga imigran pun dapat mengandalkan tunjangan negara.
UEA
Ekonomi UEA berhubungan sangat dekat dengan produksi minyak dan gas. Selain itu, banyak kantor perwakilan dari perusahaan besar internasional didirikan di negara ini. Sekitar 90% manajer eksekutif dalam perusahaan-perusahaan ini berasal dari negara-negara Barat yang maju.
Hampir 10 juta orang tinggal di UEA. Negara ini dikenal sebagai pusat perdagangan global dan pariwisata. Sekitar 28,9% pekerja di negara ini dapat menjalankan kewajiban pekerjaan mereka dari rumah.
Bagian terbesar dari tenaga kerja di UEA terdiri dari warga asing. Di UEA, berbeda dengan negara asal mereka, orang dapat menemukan pekerjaan dengan gaji yang layak. Sementara itu, sebagian penduduk setempat menduduki posisi bergaji tinggi dalam sektor publik serta hidup dari pendapatan yang dihasilkan dari investasi atau subsidi dari pemerintah.