FX.co ★ 4 skenario reaksi pasar saham AS terhadap pemilu presiden
4 skenario reaksi pasar saham AS terhadap pemilu presiden
Status quo
Skenario ini kemungkinan besar terjadi jika Donald Trump menang. Partai Republik akan terus mengontrol Senat, sementara Demokrat akan tetap berkuasa di Dewan Perwakilan Rakyat. Akibatnya, pasar saham akan naik 3-5%. Yang penting, ketika Trump memenangkan pemilu pada tahun 2016, pasar saham menegaskan kekuatannya secara signifikan. Donald Trump memotong pajak penghasilan dan menyederhanakan sistem regulasi. Para investor memperkirakan ia akan mempertahankan strategi perombakan pajaknya saat ini jika ia terpilih untuk masa jabatan kedua. Namun, selama kepresidenan Donald Trump, perekonomian negara ini menghadapi resesi, yang masih berdampak serius terhadap perekonomian. Terpilihnya kembali Presiden AS saat ini akan berdampak positif bagi industri pertahanan, sektor keuangan, dan sektor TI.
Demokrat memimpin di Senat
Skenario ini dimungkinkan jika Joe Biden menang. Demokrat akan menguasai Senat serta Dewan Perwakilan Rakyat. Pada saat yang sama, pasar saham akan jatuh di bawah tekanan bearish yang kuat, yang akan segera berakhir. S&P 500 mungkin paling banyak tenggelam, turun sebanyak 2-5%. Para investor harus bersiap untuk perubahan besar, serta pajak yang lebih tinggi. Secara historis, terpilihnya seorang demokrat sebagai Presiden menyebabkan penurunan yang nyata di pasar saham. Meski demikian, jika Biden menang, sektor infrastruktur dipastikan tumbuh, sedangkan industri farmasi dan sektor TI mungkin memperpanjang kerugian.
Biden memenangkan pemilu, Republik menguasai Senat
Para analis berpendapat bahwa skenario ini akan menjadi yang paling menguntungkan untuk pasar saham karena pasar saham akan naik setidaknya sebanyak 4-5%. Pemimpin baru kemungkinan besar akan melanjutkan kebijakan Donald Trump untuk melonggarkan peraturan keuangan dan mengurangi pajak. Secara khusus, Joe Biden bahkan lebih tidak dapat diprediksi dalam hal hubungan perdagangan daripada Trump. Sulit untuk membayangkan langkah pertamanya dalam kebijakan perdagangan. Mungkin ia akan mengambil pendekatan yang tidak terlalu agresif, yang akan berdampak positif pada pasar saham, khususnya pada indeks S&P 500.
Pemilu diundur
Skenario ini mungkin yang paling negatif bagi pasar saham. Ekuitas AS mungkin mengalami kerugian besar di tengah ketidakpastian pemilu. Jika hasil pemilu dianggap ilegal dan curang, pasar saham dapat runtuh. Pada tahun 2000, insiden serupa terjadi di Florida yang memicu penurunan tajam S&P 500 sebesar 10% dan NASDAQ sebesar 20%. Dalam pemilu presiden mendatang, skenario tersebut nampak sangat mungkin terjadi. Jika hasil pemilu dinyatakan ilegal, pasar saham akan anjlok secara signifikan. Pasar saham akan berada di bawah bias bearish yang kuat hingga ketidakpastian mereda.