FX.co ★ 5 cara terbaik untuk menyimpan uang selama pandemi COVID-19
5 cara terbaik untuk menyimpan uang selama pandemi COVID-19
Uang tunai akan memperoleh popularitas
Ekonom kepala di BCS Global Markets percaya bahwa jika muncul gelombang kedua pandemi, yang dianggap tidak terelakkan, maka krisis akan semakin dalam dan panjang. Ekonomi dunia belum sepenuhnya pulih dari gelombang pertama. Hasilnya, gelombang kedua akan jauh lebih parah. Satu-satunya cara untuk menyimpan uang adalah beralih ke uang tunai. Secara khusus, menurut para pakar, dolar AS, mata uang tunggal Eropa dan yen Jepang akan menjadi aset yang paling tahan banting terhadap krisis. Namun, mata uang AS dapat memperpanjang kelemahan jika pemilihan presiden AS diselenggarakan di balik gejolak politik dan debat mengenai legitimasinya. Jika demikian, trader sebaiknya menambah euro dan yen ke dalam portofolio mereka. Para pakar tidak menyarankan berinvestasi dalam aset-aset seperti saham, obligasi, atau komoditas karena risiko kerugian sangat tinggi.
Ruble akan melebarkan sayapnya
Aset menjanjikan selanjutnya untuk investasi dalam menjadi kejutan. Menurut kepala FX&MM di Metallinvestbank, mata uang nasional Rusia dapat menjadi aset yang cukup menarik jika terjadi krisis yang dalam. Belum lama ini, ruble telah terkoreksi ke bawah yang dapat menandakan pertumbuhan nyata di masa depan. Selain itu, analis menyarankan untuk menjual dolar AS dan membeli obligasi OFZ 10 tahun karena yield yang saat ini tinggi. Selain itu, pertumbuhan mereka didukung oleh ketegangan geopolitik dan pelemahan ruble. Di antara mata uang negara berkembang lainnya, ruble tampak lebih menarik. Keadaan ekonomi Federasi Rusia lebih cerah dari negara berkembang lainnya. Selain itu, kesulitan yang dihadapi negara tersebut saat ini bisa jadi hanya berlangsung sementara waktu. Rusia kemungkinan akan mengatasi mereka dalam waktu dekat. Para pakar menyimpulkan bahwa ruble hanya akan menguat di tengah gelombang kedua pandemi. Satu-satunya hal yang dapat menghambat prospek positif adalah kebergantungan Rusia pada pasar minyak. Saat ini, permintaan untuk minyak lambat di tengah pasokan berlebih dalam pasar minyak global. Inilah mengapa lebih baik menahan diri dari berinvestasi dalam minyak.
Mata uang negara-negara dengan ekonomi kuat tetap di memimpin
Pendiri Movchan's Group, sebaliknya meyakini bahwa mengalihkan simpanan ke dalam ruble adalah bisnis yang berisiko. Mata uang Rusia telah lebih dari sekali membuktikan volatilitas dan mata uang yang sulit diprediksi. Terkait hal ini, trader perlu memperhatikan mata uang negara-negara dengan ekonomi yang kuat dan stabil yang lebih tahan terhadap haluan eksternal. Trader dapat mengikuti saran ini di masa krisis dan juga situasi yang cukup stabil di pasar. Menurut para pakar, daftar mata uang yang kerentanannya lebih kecil terhadap krisis akibat virus corona adalah dolar AS, euro, pound sterling, yen Jepang dan franc Swiss. Namun, tidak selalu bijak untuk mengikuti saran analis. Lebih baik menganalisis situasi, gunakan penilaian anda sendiri, dan kemudian pilih strategi yang tepat. Contohnya, jika anda tinggal di UE atau aktivitas trading anda berhubungan dengan zona euro, disarankan untuk beralih ke euro. Para pakar memperingatkan bahwa trader sebaiknya menghindari investasi dalam obligasi pemerintah dan instrumen lainnya yang berkaitan erat dengan mereka.
Saham perusahaan farmasi yang menarik yield tinggi
Jika skenario gelombang pandemi kedua ternyata benar, maka permintaan untuk obat antiviral dan obat lainnya akan tumbuh dengan cepat. Sebagai tambahan, perusahaan yang terlibat dalam produksi alat pelindung diri (masker wajah, sarung tangan, antiseptik, respirator, dll) kemungkinan besar akan menghasilkan uang di tengah gelombang permintaan yang tinggi. Oleh karena itu, pelaku pasar dapat meningkatkan modal mereka dengan membeli saham perusahaan-perusahaan dalam industri farmasi. Di musim semi saat gelombang pertama virus corona menggelora di seluruh dunia saham perusahaan-perusahaan dari Malaysia yang memproduksi sarung tangan karet membayangi rally gemilang Tesla. Fed AS siap membuat suntikan uang yang besar dalam ekonomi berkat pencetakan uang yang masif. Sebagai contoh, uang akan dialokasikan ke berbagai perusahaan ritel dalam sektor-sektor yang paling terdampak kebijakan pembatasan, contohnya rantai restoran makanan cepat saji seperti McDonald. Artinya aset-aset perusahaan ini juga cocon untuk investasi yang aman. Pasar valutas asing, sebaliknya, tampak seperti kartu liar, khususnya mengingat penurunan tajam ruble.
Edukasi diri selalu investasi terbaik
Kepala Departemen Pasar Modal Internasional di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Primakov (Akademi Sains Rusia) menyarankan trader untuk tidak panik. Krisis apapun memiliki puncak. Saat berlalu, krisis biasanya berangsur mereda. Penting untuk mengevaluasi situasi dengan seksama. Apakah sepadan untuk menghasilkan uang di pasar yang begitu mudah berubah dan tidak stabil? Mungkin lebih baik berhenti memikirkan mengenai takdir dolar AS, penurunan ruble dan berita menyedihkan lainnya. Akan jauh lebih baik untuk berinvestasi dalam diri anda sendiri daripada aset. Apapun yang dikatakan analis, situasi dapat berubah dan anda akan menderita kerugian besar. Saat berinvestasi dalam diri anda, anda akan meraih keuntungan dalam situasi apapun. Contohnya, anda memperoleh keterampilan baru, yang dapat bermanfaat setelah krisis. menginvestasikan uang pada diri anda, pendidikan anda, proyek baru dan keluarga anda akan menjadi pilihan yang sama-sama menguntungkan yang akan menghasilkan keuntungan di masa depan.