FX.co ★ 5 tren yang membentuk industri pariwisata di 2021
5 tren yang membentuk industri pariwisata di 2021
Pariwisata domestik akan menggantikan pariwisata internasional
Pandemi virus corona masih sangat mempengaruhi industri pariwisata global. Warga dari sebagian besar negara di seluruh dunia terpaksa berwisata di dalam negeri. Banyak pemerintah mendukung pariwisata setempat dan berencana mengembangkan destinasi pariwisata domestik pada 2021. Sejauh ini, China telah mencapai kesuksesan terbesar dalam mendorong popularitas pariwisata domestik. China adalah satu-satunya negara dimana jumlah penerbangan domestiknya tidak menyusut. Pariwisata domestik China bertahan berkat dana melimpah pemerintah serta langkah stimulus dari agensi perjalanan dan maskapai penerbangan. Rusia menduduki posisi kedua dari segi permintaan terbesar untuk pariwisata dalam negeri. Pada 2020, Rusia memilih Karelia, Magadan, Pegunungan Ural dan Chukotka sebagai tujuan berlibur mereka. Menurut analis, arus pariwisata antar daerah di negara ini meningkat hingga 35%.
Permintaan yang rendah untuk pemesanan tiket di awal
Para pakar berpendapat bahwa pada 2021, permintaan yang biasanya tinggi untuk pembelian tiket kereta dan pesawat di awal akan tercecer karena instabilitas arus trafik. Sebelumnya, wisatawan memesan perjalanan sebulan sebelum keberangkatan dan tiket pesawat reguler 10 hari sebelum perjalanan. Saat ini, wisatawan melakukannya hampir di saat-saat terakhir karena khawatir adanya pembatalan penerbangan atau revervasi hotel yang tidak dapat direfund. Banyak wisatawan takut membatalkan perjalanan yang telah dipesan di dalam negeri, jadi mereka tidak tergesa-gesa untuk membeli tiket. Dengan demikian, tren saat ini dapat mendorong permintaan untuk perjalanan singkat (dari satu sampai tiga hari) dalam satu daerah.
Penurunan tajam jumlah penerbangan langsung
Tren vital lainnya pada 2021 adalah menurunnya jumlah perjalanan udara karena peraturan keberangkatan yang selalu berubah, perbatasan yang dibuka dan ditutup, tes COVID-19, dll. Selain itu, sebagian orang takut terinfeksi virus corona di pesawat, meski ini sangat tidak mungkin. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh International Air Transport Association (IATA), kemungkinan terinfeksi COVID-19 di pesawat sangatlah rendah. Sejak awal 2020, hanya 44 kasus infeksi virus corona yang terlacak berasal dari penerbangan.
Kerja dari rumah di seluruh penjuru dunia
Bekerja dari rumah adalah tren baru pada tahun ini dan juga tahun depan. Saat ini, sejumlah besar perusahaan membolehkan pekerjanya untuk bekerja dari rumah. Keuntungan utama bekerja dari rumah adalah kesempatan untuk melaksanakan pekerjaan anda dari mana saja di dunia. Orang dapat bekerja di berbagai negara sambil beristirahat atau menjalani perawatan di sana. Kantor Hotel memperoleh popularitas di seluruh dunia. Jaringan hotel terbesar, Providence Marriott Downtown, menawarkan pekerja yang bekerja dari rumah paket Day-Use dengan diskon sebesar 50%. Banyak hotel memberikan potongan harga (untuk menginap jangka panjang hingga dua bulan atau lebih). Oleh karena itu, pekerja dapat menetap di pulau atau pegunungan yang menyerupai surga.
Digitalisasi industri pariwisata
Bekerja dari rumah juga berdampak pada pekerja industri pariwisata. Para pakar telah menunjukkan adanya perubahan besar dalam perilaku konsumen. Kini, orang memilih memesan perjalanan secara online. Menurut laporan e-commerce UE untuk 2020, sebagian besar warga membeli perjalanan secara online (57%). Para analis mencatat perkembangan pesat layanan online. Sebagai contoh, di Inggris, digitalisasi pariwisata melampaui 90%. Penutupan agen-agen perjalanan offline memungkinkan manajer-manajer perjalanan mematuhi langkah epidemiologi yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti menghindari antrian panjang. Digitalisasi bisnis pariwisata adalah kondisi yang dibutuhkan agar dapat bertahan. Selain itu, dampak jangka panjang COVID-19 pada industri pariwisata dan perjalanan udara adalah isu utama yang membutuhkan kajian terpisah.