FX.co ★ Lima mata uang yang mungkin turun di 2022
Lima mata uang yang mungkin turun di 2022
Lira Turki
Turki lira adalah mata uang yang kemungkinan besar akan berkinerja buruk di 2022. Selama beberapa tahun terakhir, mereka kehilangan 35% dan bahkan dapat turun lebih jauh. Kebijakan pemerintah Turki dalam meningkatkan suku bunga selama periode inflasi tinggi telah sangat merugikan bagi perekonomian negara. Turki bahkan bisa menghadapi default, yang akan menempatkan tekanan pada mata uang dari negara-negara berkembang lainnya, analis mengungkapkan. USD/TRY sangat volatil, dan 1 USD bisa bernilai setinggi 13,9 TRY pada akhir 2022.
Real Brazil
Brazilian real (BRL) adalah mata uang kedua yang diperkirakan akan turun tahun ini. Nilai 1 USD diperkirakan akan mencapai 6 BRL di akhir 2022. Situasi politik saat ini di Brazil kemungkinan akan mendorong mata uang nasional turun. Anggaran pemerintah untuk 2022, yang baru-baru ini telah disepakati oleh Kongres Brazil, menurunkan risiko jangka pendek namun membuat kebijakan moneter negara sedikit fleksibel. Selain itu, inflasi yang meningkat dan suku bunga yang tinggi telah menghambat pemulihan perekonomian Brazil, dan mengurangi minat sungguhan bagi investor.
Rand Afrika Selatan
Mata uang lain yang kemungkinan mengalami kerugian di tahun ini adalah rand Afrika Selatan (ZAR). Penurunan dari pertumbuhan ekonomi global dan permintaan yang turun bagi komoditas menempatkan tekanan pada mata uang. Prospek ekonomi Afrika Selatan di 2022 samar, yang merugikan rand. Penurunan dalam industri pariwisata dan penyebaran varian Imicron secara negatif juga mempengaruhi mata uang. 1 USD bisa senilai sebanyak 16,15 ZAR di akhir 2022.
Indian rupee
Rupe India (INR) dibawah tekanan dari arus pengeluaran terus-menerus, karena banyak bank investasi asing utama khawatir tentang prospek negatif bagi ekuitasi India dan mata uang nasional. Kebijakan moneter yang lemahh dari Reserve Bank of India telah secara drastis menurunkan perhatian rupee bagi investor. Sementara itu, perekonomian negara telah melambat ditengah defisit rekor perdagangan tinggi ($23 billion) dan harga yang melonjak. Harga grosir naik 14,2%, melampaui kenaikan yang diperkirakan di 11,9%. Penyebaran varian Omicron tetap menjadi faktor negatif lain bagi rupee. 1 USD diperkirakan akan senilai 76,4 INR di akhir 2022.
Yuan China
Yuan China (CNY) adalah mata uang terakhir dalam daftar yang bisa turun di 2022. Baik ahli dan pelaku pasar diperingatkan tentang prospek bagi CNY. Serangkaian kebangkrutan perusahaan ternama dan faktor geopolitik yang disebabkan ketegangan antara AS dan China bisa membuat investasi dalam yuan sangat berisiko dan tidak menguntungkan, ungkap analis.