FX.co ★ Pemakaman Terbesar dalam Sejarah
Pemakaman Terbesar dalam Sejarah
Ratu Elizabeth II
Yang Mulia Ratu Elizabeth II meninggal dengan tenang pada usia 96 tahun, tanggal 8 September. Pemakamannya menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah. Lebih dari 400.000 orang mengantri berkilometer untuk memberi penghormatan terakhir kepada yang paling lama berkuasa di Inggris pada malam prosesi peringatan, yang berlangsung di Westminster Abbey. Sekitar 2.000 tamu, termasuk anggota Keluarga Kerajaan serta bangsawan dan pejabat dari seluruh dunia, menghadiri pemakaman tersebut. Kerumunan besar berkumpul di London untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir mereka kepada sang Ratu.
Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi, pemimpin utama gerakan kemerdekaan India, dibunuh pada Januari 1948. Kematiannya menjadi kejutan dan tragedi yang mengerikan bagi bangsa India. Lebih dari 2 juta penduduk India datang untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada sang pemimpin nasional. Pemakamannya adalah yang terbesar dalam sejarah Asia. Dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman di New Delhi, abu Gandhi tersebar di perairan sungai paling suci di India – Gangga, Jumna, dan Saraswati.
John Fitzgerald Kennedy
Tanggal 25 November 1963, menjadi salah satu hari tergelap dalam sejarah AS. Pada hari itu, ribuan orang berkumpul untuk memakamkan presiden AS ke-35 tersebut. John Kennedy, salah satu presiden favorit AS hingga saat ini, dibunuh di Dallas, Texas, pada 22 November 1963. Kematiannya mengejutkan Amerika Serikat dan seluruh dunia. Pejabat dari hampir 100 negara datang untuk memberi penghormatan kepada mendiang presiden.
Winston Churchill
Sir Winston Churchill adalah salah satu tokoh yang paling luar biasa dalam sejarah Inggris. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri sebanyak dua kali dan meraih Nobel Sastra. Politisi dan tokoh masyarakat terkemuka itu meninggal dunia setelah menderita stroke pada usia 90 tahun di tahun 1965. Ini adalah pemakaman kenegaraan pertama bagi seorang anggota keluarga non-kerajaan. Prosesi upacara melewati seluruh pusat kota London. Peti mati Sir Winston Churchill diikuti ribuan warga Inggris serta para pejabat dari 112 negara.
Charles de Gaulle
Charles de Gaulle tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin Free France melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Dia meninggal secara mendadak pada musim gugur 1970, kurang dari dua minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-80. Charles de Gaulle merencanakan pemakamannya selama masa hidupnya. Dia ingin pemakamannya menjadi upacara pribadi. Namun, pihak berwenang Prancis harus mengatur dua upacara peringatan untuk memenuhi keinginan de Gaulle karena banyak pejabat tinggi dan rakyat jelata ingin menghormati mendiang sang politisi. Ribuan orang datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pahlawan nasional tersebut.
Pope John Paul II
Paus Yohanes Paulus II telah menjadi kepala Gereja Katolik selama 26 tahun. Kematiannya menjadi tragedi mutlak bagi seluruh dunia. Kerumunan membanjiri Vatikan pada tanggal 8 April 2005, saat lebih dari 300.000 orang datang untuk meratapi hilangnya pemimpin spiritual tersebut. Kekacauan pemakaman terjadi di Lapangan Santo Petrus, yang tidak cukup besar untuk menampung semua orang yang datang untuk menghormati Paus Yohanes Paulus II. Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia menyaksikan upacara peringatan itu secara langsung di TV.
Nelson Mandela
Nelson Mandela, aktivis anti-apartheid legendaris dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal pada usia 95 tahun di musim dingin 2013. Presiden pertama Afrika Selatan tersebut dimakamkan dalam upacara pribadi di desa asalnya, Qunu, dan didahului dengan upacara perpisahan resmi di Soccer City, stadion terbesar di Afrika Selatan. Banyak perwakilan negara asing melakukan perjalanan ke Afrika Selatan untuk menghadiri upacara peringatan. Secara keseluruhan, sebanyak 100.000 orang datang untuk menghormati Nelson Mandela.