FX.co ★ Empat Bank Sentral Teratas yang Mempengaruhi Keuangan Global

Federal Reserve AS

Sudah jelas bahwa Federal Reserve AS adalah bank sentral yang terkuat. Pengawas keuangan ini didirikan pada tanggal 23 Desember 1913. Status Federal Reserve saat ini adalah lembaga federal independen yang menjalankan fungsi bank sentral dan menjalankan pengawasan terpusat terhadap sistem keuangan AS. Regulator tersebut terdiri dari 12 bank federal reserve yang berlokasi di kota-kota besar AS, serta 3.000 lembaga pemberi pinjaman komersial. Badan tertinggi adalah Dewan Pengurus yang ditunjuk oleh Ketua. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menentukan kebijakan moneter melalui pemungutan suara. Ada juga dewan penasihat. Selain mengawasi sistem keuangan AS, regulator juga menyesuaikan suku bunga dana resmi. Komite penetapan suku bunga mengadakan 8 pertemuan kebijakan rutin dalam 1 tahun. Terkadang, FOMC mengatur pertemuan darurat untuk memutuskan perubahan suku bunga utama. Nilai suku bunga dana federal sangat penting bagi para pembuat pasar dan pengusaha besar di seluruh dunia. Saat ini, Federal Reserve AS memberikan dampak langsung terhadap perekonomian global. Hal ini tentu saja menentukan arah dunia keuangan. Selain itu, bank sentral AS sangat berarti bagi pasar keuangan global.

Bank Sentral Eropa (ECB)

ECB, bank sentral zona euro, juga dianggap sebagai regulator keuangan yang kuat dalam skala global. Didirikan pada tanggal 1 Juni 1998, kantor pusatnya terletak di Frankfurt am Main, Jerman. Di antara para pembuat kebijakan ECB, terdapat perwakilan dari negara-negara UE. Persediaan modalnya dimiliki oleh seluruh 27 bank sentral negara-negara anggota UE sebagai pemegang saham. Saham terbesar dipegang oleh Jerman, diikuti oleh Prancis, Italia, Spanyol, dan lain-lain. Fungsi utama regulator adalah pengembangan dan implementasi kebijakan moneter zona euro, pengelolaan cadangan emas dan devisa UE, penerbitan mata uang tunggal Eropa, dan pengendalian suku bunga. Selain itu, ECB menyelesaikan semua masalah terkait penerbitan uang tunai dan juga melakukan kebijakan kredit di negara-negara blok euro. Regulator Eropa memiliki serangkaian alat yang lengkap untuk mengelola pasar keuangan. ECB menyempurnakan refinancing rate utama, beroperasi dengan sekuritas, menentukan standar cadangan, dan mengontrol cadangan emas di UE. Tujuan utama ECB adalah memastikan stabilitas harga konsumen di zona euro.

Bank of England

Bank sentral terkuat ketiga adalah Bank of England (BOE). Bank ini adalah bank dan lembaga pemberi pinjaman milik pemerintah Inggris yang beroperasi sebagai bank sentral. Didirikan pada tahun 1694, bank ini dimiliki secara pribadi oleh para pemegang saham. Modalnya membengkak pada tahun 1697. BOE menerima hak eksklusif untuk memproses pembayaran pemerintah. Kemudian, pada tahun 1751, regulator dilimpahkan wewenangnya untuk mengelola utang publik. Pada tahun 1844, bank ini memperoleh status bank sentral Inggris. Pada tahun 1997, lembaga pengawas tersebut diberikan status sebagai lembaga publik independen yang berwenang menjalankan kebijakan moneter. Tujuan sebelumnya dari BOE adalah untuk memastikan stabilitas keuangan di Kerajaan. BOE mengatur peredaran uang, menetapkan suku bunga, dan melaksanakan kebijakan moneter. Selain itu, BOE memberikan pinjaman kepada pemerintah dan mengelola keuangan publik. Kebijakan moneter BOE memainkan peran penting dalam menopang perekonomian domestik. Kebijakan moneter membantu dalam mengendalikan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. BOE menganalisis data ekonomi dan membuat keputusan kebijakan serta menggunakan pengaruhnya dalam hubungan keuangan internasional. Bank sentral Inggris ini adalah anggota Dana Moneter Internasional dan berpartisipasi dalam mengarahkan sistem keuangan global.

Bank of Japan

Bank of Japan (BOJ) melengkapi daftar empat regulator global terkemuka. Sejarahnya telah melewati beberapa tahapan besar. Bank pertama di Jepang ini didirikan pada tahun 1872. Kemudian, pada tahun 1882, didirikanlah bank sentral Jepang yang bertanggung jawab menerbitkan uang dan mengendalikan arus keuangan. Selama abad ke-20, sistem perbankan negara ini mengalami kemajuan. Dari tahun 1945 hingga 1997, bank sentral mulai memberikan pinjaman kepada sejumlah perusahaan. Reformasi liberal yang dilaksanakan pada periode ini menguntungkan sistem perbankan nasional yang terintegrasi ke dalam sistem global. Pada tahun 1948, kerangka legislatif yang baru telah diadopsi, mengatur aktivitas bank di Jepang. Saat ini, sistem perbankan Jepang adalah salah satu yang terbesar di dunia, mencakup berbagai jenis bank seperti komersial, koperasi, dan khusus. BOJ memainkan peran penting dalam mengatur sistem perbankan negara dan mengelola kebijakan moneter. BOJ juga bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan moneter, menetapkan suku bunga, dan melakukan operasi pasar terbuka. Selain itu, BOJ juga bertanggung jawab untuk menerbitkan dan mengelola uang tunai di negara tersebut dan juga mengawasi bank-bank komersial dan lembaga keuangan lainnya. BOJ memainkan peran utama dalam hubungan keuangan internasional, serta bekerja sama dengan regulator lain dan menjaga stabilitas sistem keuangan global.