FX.co ★ Masa jabatan tercatat singkat: Jabatan Perdana Menteri tersingkat di Prancis
Masa jabatan tercatat singkat: Jabatan Perdana Menteri tersingkat di Prancis
Sebastien Lecornu
Sebastien Lecornu diangkat sebagai perdana menteri Prancis pada 9 September 2025, dan mengundurkan diri hanya 27 hari kemudian, pada 6 Oktober. Kepergiannya menandai pengunduran diri tercepat dalam sejarah terbaru negara ini. Sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan, Lecornu dipilih untuk memimpin pemerintah di tengah upaya mengatur ulang agenda politik. Namun, dia dengan cepat menghadapi penolakan dari partai oposisi terkait komposisi kabinetnya. Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Lecornu mengatakan bahwa dia tidak dapat menjalankan tugasnya secara efektif dalam kondisi saat ini dan menuduh Parlemen menolak kompromi.

Michel Barnier
Michel Barnier menjabat sebagai perdana menteri pada September 2024, tetapi masa jabatannya hanya berlangsung 3 bulan dan 8 hari. Dia mengundurkan diri pada 13 Desember, setelah terjadi reaksi politik keras terhadap adopsi anggaran jaminan sosial yang kontroversial tanpa persetujuan penuh parlemen. Langkah tersebut memicu respons kuat dari para legislator. Pada 5 Desember, kabinet Barnier terkena mosi tidak percaya, yang menyebabkan pengunduran dirinya kurang dari dua minggu kemudian.

Bernard Cazeneuve
Bernard Cazeneuve menjadi perdana menteri Prancis pada tahun 2016 dan menjabat selama 5 bulan dan 9 hari. Pengunduran dirinya terkait dengan terpilihnya Emmanuel Macron sebagai presiden baru Prancis pada tahun 2017. Pada hari pengumuman hasil resmi, Cazeneuve, sesuai tradisi, menyatakan pengunduran diri kabinetnya. Dia secara formal menjalankan tugasnya hingga 15 Mei 2017, saat pemerintahan baru ditunjuk.

Gabriel Attal
Gabriel Attal menjabat sebagai perdana menteri pada Januari 2024, menjadi orang termuda dalam sejarah Prancis yang menduduki jabatan tersebut pada usia 34 tahun. Masa jabatannya berlangsung selama 7 bulan dan 27 hari. Dia mengumumkan keputusan untuk mengundurkan diri pada bulan Juni setelah pemilihan parlemen, di mana koalisi yang berkuasa finis di posisi kedua. Attal secara resmi mundur pada September 2024, saat perdana menteri baru ditunjuk.

Francois Bayrou
Francois Bayrou ditunjuk sebagai perdana menteri Prancis pada Desember 2023 dan menjabat selama 8 bulan dan 27 hari. Dia mengundurkan diri pada 9 September 2024, setelah Majelis Nasional mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap pemerintah. Langkah tersebut diambil sebagai tanggapan atas kegagalan pemungutan suara pada anggaran 2026, yang ditolak oleh parlemen untuk disetujui, akhirnya memicu pergantian kepemimpinan.
