FX.co ★ Yang paling diuntungkan dari hype AI: para miliarder yang memanfaatkan gelombang pusat data
Yang paling diuntungkan dari hype AI: para miliarder yang memanfaatkan gelombang pusat data
Dario Amodei, Anthropic
Dario Amodei meninggalkan OpenAI untuk mendirikan Anthropic pada tahun 2021, memperkenalkan model Claude. Keunggulan produknya terletak pada pelatihan AI-nya yang mengikuti serangkaian aturan ketat setebal 80 halaman, yang mencakup prinsip-prinsip seperti "jangan berbohong, jangan menyakiti, jangan menghina." Perusahaan seperti Amazon dan Google membayar premi yang sangat tinggi untuk tingkat keamanan ini, karena mereka ingin menghindari perselisihan hukum dan bencana reputasi. Saat ini, Anthropic bernilai lebih dari $60 miliar, dan kekayaan bersih Amodei telah melampaui $4 miliar. Penggunaan istilah "aman" tampaknya membuat harga produk tersebut menjadi dua atau tiga kali lipat.
Alexandr Wang, Scale AI
Di usia 19 tahun, Alexander Wang keluar dari MIT untuk memulai Scale AI, yang kini telah menjadi pabrik pelabelan data terbesar di dunia. Jutaan orang di seluruh dunia melabeli mobil dalam foto, menguraikan tumor dalam gambar, dan memberikan jawaban yang benar dalam data teks. Tanpa data bersih ini, model dari OpenAI, Meta, dan Uber akan kesulitan untuk dilatih secara efektif. Pada tahun 2024, Scale AI mengumpulkan dana yang menilai perusahaan tersebut hampir $30 miliar. Hal ini menjadikan Wang yang berusia 28 tahun sebagai miliarder termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri.

Michael Intrator, CoreWeave
Michael Intrator mendirikan CoreWeave pada tahun 2019 bersama dua temannya, membangunnya di bekas lahan pertambangan. Kini, CoreWeave merupakan penyedia GPU Nvidia H100 dan Blackwell yang bertenaga terbesar di dunia. Dalam upaya mengamankan GPU yang cukup untuk pelatihan model, OpenAI dan Microsoft menandatangani kontrak masing-masing senilai $12 miliar dan $10 miliar. CoreWeave kini bernilai lebih dari $23 miliar, menjadikan Intrator seorang miliarder dengan kekayaan bersih melebihi $3 miliar. Rahasia kesuksesan CoreWeave adalah menyewakan Ferrari seharga secangkir kopi per kilometer.

Arkady Volozh, Nebius Group
Arkady Volozh, pendiri Yandex, meluncurkan Nebius Group setelah pencabutan sanksi Uni Eropa. Inti dari perusahaan baru ini adalah pusat data raksasa berkapasitas 300 MW di Finlandia yang memasok listrik langsung dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Loviisa dengan harga hanya €18 per megawatt-jam, lima kali lebih murah daripada harga pasar. Nvidia, perusahaan rintisan Eropa, dan perusahaan-perusahaan besar sudah mengantre untuk menggunakan layanannya. Nebius Group kini terdaftar di bursa Nasdaq dan bernilai lebih dari $18 miliar, dengan Volozh kembali meraih status miliardernya. Jalan termudah bagi perusahaan menuju kesuksesan adalah menyediakan listrik yang paling terjangkau dan andal, sebuah strategi yang membawanya mendominasi pasar cloud AI di Eropa.

Jitendra Mohan, Astera Labs
Jitendra Mohan mendirikan Astera Labs pada tahun 2017, memproduksi chip retimer kecil tetapi penting dan pengontrol optik yang menghubungkan ribuan GPU ke dalam sebuah superkomputer. Tanpa chip ini, klaster modern seperti GB200 dan Blackwell milik Nvidia tidak akan dapat beroperasi dengan kecepatan penuh. Sebanyak 80% pendapatan Astera Labs berasal dari pesanan dari Nvidia. Setelah IPO pada tahun 2024, saham perusahaan ini melonjak 5,5 kali lipat, mendorong valuasinya melampaui $20 miliar, sementara kekayaan bersih Mohan mencapai $2,8 miliar. Dengan demikian, perusahaan ini tidak memproduksi GPU atau menulis kode; mereka hanya membangun "jaringan" untuk "minyak" baru.

Chad Williams, QTS Realty Trust
Chad Williams memimpin QTS Realty Trust, yang dimiliki oleh Blackstone. Di tengah kesibukan mengejar chip, QTS justru membangun fasilitas-fasilitas besar yang dilengkapi daya, pendingin, dan struktur yang andal. Kampus-kampus dengan daya 1-2 gigawatt akan dibuka di Virginia dan Texas pada tahun 2025-2026. Kampus-kampus ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Microsoft Azure dan Google Cloud, yang telah menandatangani kontrak kerja sama dengan QTS selama 20-30 tahun. Berkat hal tersebut, kekayaan pribadi Williams kini mencapai $3,5 miliar. Formula kesuksesannya sederhana. AI bisa sangat cerdas, tetapi akan mati dalam hitungan menit jika kekurangan daya, pendingin, dan atap.