FX.co ★ Contoh rebranding paling tidak sukses dalam sejarah perusahaan-perusahaan dunia
Contoh rebranding paling tidak sukses dalam sejarah perusahaan-perusahaan dunia
SciFi → SyFy
Pada tahun 2009, SciFi Channel, penyiaran film dan serial fiksi ilmiah, dikenal menjadi SyFy Channel. Keputusan ini diambil oleh manajemen perusahaan yang mengungkapkan keinginan untuk memperkenalkan sesuatu yang modern ke dalam merek dagang SciFi, namun mereka tidak memperhitungkan fakta bahwa SyFy merupakan bahasa slang untuk sifilis. Oleh karena itu, reaksi alami terhadap rebranding semacam itu adalah gelombang kemarahan dari penonton channel tersebut. Merek baru tersebut benar-benar ditertawakan di jejaring sosial.
RadioShack → The Shack
Pada tahun 2009 pengelola perusahaan Amerika terkenal RadioShack, yang menjual barang-barang elektronik selama hampir satu dekade, memutuskan untuk mengubah nama menjadi The Shack, mengingat bagian pertama dari merek tidak begitu modern. Namun, alih-alih menguntungkan perusahaan, merek baru menyebabkan para klien menghubungkannya dengan film horor dan secara umum dengan tempat di mana sesuatu yang buruk mungkin terjadi.
Andersen Consulting → Accenture
Pada tahun 2000 saat Andersen Consulting memutuskan hubungan dengan Arthur Andersen, perusahaan memutuskan untuk mengubah nama mereka menjadi Accenture. Menurut majalah Time, ini merupakan langkah yang tidak berarti, sebab kata tersebut tidak menggambarkan apapun pada klien. Rebranding ini dapat disebut sebagai yang terburuk dalam sejarah.
Blackwater → Xe → Academi
Rebranding yang dibuat pada tahun 2009 oleh perusahaan sekuritas Amerika Blackwater Worldwide ini dapat dinilai lebih tidak dapat dimengerti dari sudut pandang umum. Di bawah nama Xe Services LLC, perusahaan bertahan tidak lebih dari tiga tahun. Upaya kedua penamaan ulang sedikit lebih berhasil, namun juga tidak terlalu disambut dengan baik. Menurut perwakilan perusahaan, merek Academi dapat menyebabkan asosiasi dengan filosofi Yunani kuno yang mencerminkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan.
Comcast → Xfinity
Mencoba mengubah sikap pelanggan terhadap harga tinggi dan kualitas layanan rendah, pengelola Comcast memutuskan untuk mengubah nama menjadi Xfinity di 11 wilayah AS. Hasil dari inovasi ini adalah kebingungan dan kesalahpahaman arti dari merek baru. Perlu dicatat bahwa opini konsumen terhadap perusahaan tetap sama.
Gap
Pada musim dingin 2010, mencoba mengubah sikap pelanggan terhadap harga tinggi dan kualitas layanan rendah, perusahaan Gap, perusahaan ritel pakaian terbesar di AS, memutuskan untuk rebranding tanpa pemberitahuan dengan hanya mengubah font. Yang mengejutkan manajemen, logo baru ditertawakan di jejaring sosial dan secara merugikan mempengaruhi penjualan. Perlu dicatat bahwa opini konsumen terhadap perusahaan tetap sama. Mencoba untuk mengurangi konsekuensi rebranding yang tidak berhasil, perusahaan kembali ke logo lama seminggu setelah merilis logo baru.
Tropicana
Tropicana, merek jus yang paling dikenal di dunia, juga masuk dalam daftar perusahaan yang mengalami rebranding yang gagal. Namun, dalam hal ini, perusahaan hanya mengubah desain kotak jus. Hal ini terjadi pada tahun 2008. Setelah menerima banyak feedback negatif, manajemen PepsiCo kemudian menahan untuk mengubah desain produk secara dramatis.
Pepsi
Pepsi, yang logo resminya bernilai $1 juta, menghabiskan sekitar $1,2 milyar untuk rebranding, yang tidak diperhatikan oleh sebagian besar kosumen. Faktanya sebuah garis putih ditambahkan ke logo yang ketebalannya beragam tergantung produk tertentu. Wajah tersenyum, yang bernilai mahal, dinilai banyak orang sebagai pemborosan waktu dan uang.
Capital One
Pada tahun 2008 American holding Capital One menambah tanda centang pada logonya, yang, menurut manajemen perusahaan, seharusnya menarik generasi muda, namun menjadi contoh lain dari pemborosan uang untuk rebranding. Inovasi ini menyebabkan kebingungan di tengah konsumen Nike dan tidak mengarah ke hasil positif.