FX.co ★ 10 negara produsen batubara terbesar
10 negara produsen batubara terbesar
Di dunia hari ini, meskipun terdapat perluasan energi alternatif, batu bara tetap menjadi bahan bakar utama. Energi batu bara menyumbang sekitar 40% dari produksi listrik global. Hampir 90% dari batu bara ditambang di sepuluh negara di dunia. Kami menawarkan anda untuk berkenalan dengan para pemimpin penambangan batubara.
China
Posisi teratas diantara negara-negara penambang batu bara di duduki oleh China. Di negara ini, produksi batu bara telah menjadi aktivitas utama selama hampir tiga puluh tahun. Di tahun 2013, tingkat produksi batu bara telah mencapai sekitar 3,7 miliar ton, yang merupakan 47% dari volume global pada penambangan batu bara. Di China, lebih dari 50% dari level konsumsi dunia digunakan.
AS
Urutan kedua diantara negara-negara penambang batu bara di dunia di raih oleh Amerika Serikat. Di tahun 2012-2013, level produksi mereka mencapai hingga 922 juta ton, setara dengan 13% dari produksi batu bara dunia. Amerika Serikat merupakan konsumen kedua terbesar dari jenis bahan bakar ini di dunia. Hampi 37% dari listrik negara dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara. Cadangan batu bara di AS mencapai 237 miliar ton.
India
India menempati posisi ketiga dalam peringkat. Level penambangan batu bara mencapai 605 juta ton disini. Negara ini juga ada di peringkat tiga dalam hal konsumsi batu bara di dunia. India adalah satu dari importir terdepan di dunia dari jenis bahan bakar ini. Hanya China dan Jepang yang menyusulnya.
Australia
Urutan keempat dalam daftar negara penambang batu bara diberikan kepada Australia. Produksi dari jenis bahan bakar ini diperkirakan di 413 juta ton di sini. Ekspor Australia sekitar 90% dari batu bara yang menempati satu dari urutan pertama di dunia. Di tahun 2012, ekspor bahan bakar ini mencapai hingga 384 juta ton. Cadangan batu bara di Green Continent diperkirakan sebanyak 76,4 miliar ton.
Indonesia
Urutan kelima dalam daftar ada pada Indonesia dengan produksi batu bara mencapai 386 juta ton. Indonesia dan Australia telah lama dianggap bersaing terkait ekstraksi jenis bahan bakar ini. Tujuh tahun lalu, Indonesia berada di depan rivalnya. Di Indonesia, produksi batu bara sebesar 44% digunakan untuk listrik. Cadangan batu bara di negara ini diperkirakan sebanyak 5,5 miliar ton.
Rusia
Rusia menduduki posisi keenam diantara negara-negara penambang batu bara. Di tahun 2012, level produksi di Rusia mencapai 354,8 juta ton, 80% terhitung untuk energi batu bara, dan sisanya untuk memasak. Rusia juga menempati urutan kelima dalam hal konsumsi batu bara. Di tahun 2012, negara ini mengekspor 134 juta ton jenis bahan bakar ini.
Afrika Selatan
Urutan ketujuh dalam peringkat di berikan kepada Republik Afrika Selatan. Mereka memproduksi sekitar 260 juta ton untuk bahan bakar ini. AfSel menempati peringkat keenam diantara eksportir terbesar dari batu bara dunia. Di tahun 2012, ekspornya mencapai 74 juta ton. Afrika Selatan mengirimkan batu bara ke negara-negara di Eropa, China dan India.
Kazakhstan
Urutan kedelapan diantara para pemimpin penambangan batu bara diraih oleh Kazakhstan. Pada Desember 2012, jumlah penambangan batu bara mencapai hingga 116,6 juta ton disini. Dalam hal konsumsi jenis bahan bakar ini, Kazakhstan berada di posisi ke dua belas di dunia, sementara itu jumlah batu barai 85% digunakan untuk kapasitaspembangkit listrik. Cadangan jenis bahan bakar ini di Kazakhstan mencapai 33,6 miliar ton.
Kolombia
Urutan kesembilan diantara negara-negara penambang batu bara jatuh pada Kolombia. Di tahun 2013, level produksi bahan bakar ini mencapai 85,5 juta ton di negara ini. Ekspor batu bara di Kolombia diperkirakan di 94,3%. Menurut Industri Lembaga Nasional Penambangan, Kolombia mencatat kenaikan pada ekstraksi mineral sebesar 18%.
Ukraina
Posisi terakhir dalam peringkat di raih oleh Ukraina. Di tahun 2013, level produksi jenis bahan bakar ini diperkirakan di 64,976 juta ton. Saat ini, jumlahnya menurun seiring waktu dikarenakan konflik bersenjata di wilayah negara. Tahun lalu, Ukraina memproduksi 34,916 ton batu bara, 14,5% lebih sedikit dibandingkan tahun 2016. Menurut data statistik, cadangan dari rencana untuk 2017 sebesar 1,1%.